Troble Maker
Minggu, 26 Januari 2014
Kamis, 23 Januari 2014
Minggu, 29 Desember 2013
Sabtu, 20 Oktober 2012
pesan ibu
PESAN
IBU
“ Materi memang
dapat memberikan banyak kemudahan dalam hidup manusia. Namun materi bukanlah
sumber kebahagiaan “
“ Apa yang dapat dari sebuah jerih payah
yang penuh dengan kebaikan dan kebenaran sesungguhnya itulah kekayaan yang
tiada tara nilainya “
Suatu
hari tampak seorang pemuda tergesa-gesa memasuki sebuah restoran karena
kelaparan sejak pagi belum sarapan. Setelah memesan makanan, seorang anak
penjaja kue menghampirinya “ Om, beli kue om, masih
hangat dan enak rasanya “.” Tidak dek,saya mau makan nasi saja “, kata
si pemuda menolak. Sambil tersenyum si anak pun keluar dan dan menunggu di luar
restoran. Melihat sipemuda telah selesai menyantap makanannya, si anak
menghampiri lagi dan menyodorkan kuenya. Si pemuda sambil beranjak ke kasirhendak
membayar makanan berkata, “ Tidak dek, saya sudah
kenyang”. Sambil mengikuti si pemuda, si anak berkata. “ kuenya bisa dibuat ole-ole pulang, Om “. Dompet
yang sebelumnya di masukkan kedalam kantongpun kembali dibuka. Dikeluarkannya dua lembar ribuan dan ia
mengangsurkan keanak penjual kue. “ Saya tidak mau
kuenya. Uamg ini anggap saja sedekah dari saya “. Dengan senang hati
diterimanya uang itu, lalu bergegas ke luar restoran, dan memberikan uang
pemberian tadi kepada pengemis yang berada di depan restoran. Si pemuda
memerhatikannya dengan saksama. Dia merasa heran dan sedikit tersinggung. Dia
langsung menegur “ hai adik kecil, kenapa uangnya
kamu berikan kepada prang yang lain? Kamu berjualan kan untuk mendapatkan uang.
Kenapa stelah uang ada ditanganmu, malah kamu berikan kepada si pengemis itu? “
Om,saya mohon maaf, jangan marah yah. Ibu saya mengajarkan kepada saya untuk
mendapatkan uang dari usaha berjualan atas jerih payah sendiri, bukan dapr
mengemis. Kue-kue ini dibuat oleh ibu saya sendiri dan pasti kecewa, marah dan sedih jika saya menerima uang bukan dai
hasil menjual kue. Tadi Om bilang, uang sedekah, maka uangnya saya kasih kepada
pengenis itu “. Si pemuda merasa takjub dan menganggukan kepala tanda
mengerti. “ Baiklah, berapa banyak kue yang kamu
bawa? Saya akan semua untuk ole-ole “. Si anakpun segera menghitung
dengan gembira. Sambil menyerahkan uanh si pemuda berkata, “ terima kasih dek, atas pelajaran hari ini. Sampaikan
salam saya kepada ibumu”.
Walaupun tidak mengerti tentang pelajaran apa yang dikatakan sipemuda,
dengan gembira diterimanya uang itu sambil berkata “
Terima kasih Om,. Inu pasti gembira sekali, hasil kerja kerasnya dihargai dan
itu sangat berarti bagi khidupan kami”.
Terlepas
dari ini semua, ada kekayaan sejati yang harus kita kejar. Kekayaan yang akan
membuat kita kaya du ia akhirat. Sebuah kekayaan yang sudan pasti menciptakan
kebahagian hidup . Satu kekayaan yang selalu penuh dengan kejujurandan kebaikan
yaitu kekayaan nurani yang penuh dengan cinta kasih. Manusia harus menjadi
laskar-laskar pengumpulan kekayaan sejati dan abadi. Materi memang dapat
memberikan kemudahan kepada manusia. Akan tetapi materi bukanlah sumber
kebahagiaan.
“
Sumber
kebahagian tidaklah terletak pada kekayaan hartabenda melainkan ada pada
kekayaan mental “
Minggu, 30 September 2012
Pesan Sang Ayah
PESAN
SANG AYAH
“ Kata – kata itu
bisa membunuh tetapi kata – kata itu juga bisa menyembuhkan “
“ Bijaklah
dalam berucap. Dan cerdaslah dalam mengolah setiap kata yang didengar “
Dahulu
kala ada 2 orang kakak beradik sebelum ayahnya meninggal berpesan dua hal :
pertama jangan menagih hutang kepada orang yang berhutang kepadamu, dan kedua
jika mereka pergi atau pulang dari toko dan sebaliknya jangan sampai mukanya
terkena sinar matahari. Waktu terus berjalan. Dan kenyataan terjadi, bahwa
beberapa tahun setelah ayhnya meninggal anak yang sulung bertambah kaya, sedang
yang bungsu menjadi semakin miskin. Ibunya yang masih hidup menanyakan hal itu
kepada mereka. Jawab anak yang bungsu : Inilah karena saya mengikuti pesan
ayah. Ayah berpesan bahwa saya tidak boleh menagih hutang kepada orang yang
berhutang kepadaku, dan sebagai akibatnya modalku susut karena orang yang
berhutang kepadaku tidak membayar sementara aku tidak boleh menagihnya. Juga
ayah berpesan supaya kalau saya pergi Atau pulang dari rumah ke toko dan
sebaliknya tidak boleh terkena sinar matahari. Akibatnya saya harus naik becak
atau andong. Sebetulnya dengan jalan kaki saja cukup, tetapi karena pesan ayah
demikian akibatnya pengeluaranku bertambah banyak. Kepada anak yang sulung yang
bertambah kaya, iupun bertanya hal yang sama. Jawab anak yang sulung. Ini semua
karena saya menaati pesan ayah. Karena ayah berpesan supaya saya tidak menagih
kepada orang yang berhutang dengan saya, maka saya tidak menghutangkan barang
saya sehingga dengan demikian modal tidak susut. Juga ayah berpesan kepada saya
supaya jika saya berangkat ke toko atau sebaliknya saya tidak boleh terkena
sinar matahari, maka saya berangkat
sebelum matahari terbit dan pulang setelah matahari terbenam. Akibatnya
toko saya buka sebelum toko yang lain buka,dan tutup setelah toko orang lain
tutup, karena kebiasaan itu maka orang menjadi tahu tokoku dan menjadi laris,
karena mempunyai jam kerja lebih lama.
“ Kata – kata itu
menyimpan kekuatan yang tidak terbatas, oleh karena itu, tergantung kita
menyikapinya. Jika kita menyikapi secara positif maka ia akan mengantarkan kita
ke menara kesuksesan. Sebaliknya jika kita menanggapinya secara negatif, maka
ia akan membawa kita kejurang kegagalan “
Sabtu, 29 September 2012
Ini kisahku, Rainbow inspirasiku
Sabtu, 29 September 2012
Sebuah buku dari Andy stevanio yang sangat menginspirasiku
Rainbow “ The Spirit
Of Life”
Begitu banyak kata – kata yang
terdapat didalam buku ini yang sangat memberikan inspirasi buatku. Salah
satunya “ BARANG ANTIK JENDRAL ”
“ Ketakutan
sering kali membuat manusia kehilangan akal sehat dan tidak ber-Tuhan”
“
Ketakutan sering kali membuat manusia menjadi lemah. Untuk itu, manusia harus
berani menyingkirkan ketakutan-ketakutan yang ada dalam dirinya “
Sebuah kisah
Seorang jendral sedang
bermain-main dengan barang antik berharga yang dihadiakan kepadanya, dan ia
hampir menjatuhkan ketanah, “Hampir saja!”. Jendral itu diam beberapa saat dan
berfikir, “Aku telah memerintahkan puluhan ribu pasukan dan menghadapi risiko hidup
mati dalam pertempuran, dan tidak pernah merasa takut. Mengapa saat saya hampir
menjatuhkan benda ini menjadi begitu gelisah dan takut?” dia akhirnya
menyadari bahwa hadiah tersebut yang membawa rasa takut kehilangan, Sehingga
menyebabkan dia gelisah. Oleh karena itu ia mengangkat benda itu dan
melemparkannya sekuat tenaga hingga pecah.
Kita sebagai
manusia sering diperdaya oleh rasa ketakutan yang berlebihan. Takut kehilangan
sesuatu yang kita miliki yang pada akhirnya membuat hidup menjadi tidak tenang.
Manusia seharusnya lebih mengutamakan mata hati dalam melihat dibandingkan
dengan mata yang ada diwajah kita untuk melihat segala sesuatunya. Namun pada
kenyataannya manusia masih lebih suka melihat apa yang terlihat jelas fisiknya.
Padahal manusia pun tahu bahwa segala sesesuatu yang terlihat jelas ada batas
usianya dan bersifat sementara.
Sahabatku, apa
yang kita miliki tidaklah lebih dari kepemilikan yang bersifat hak pakai yang
ada batas waktu tertentu. Dan keberadaan manusia di dunia ini pun hanyalah
sebagai tamu. Jika tiba saatnya semua akan dikembalikan dan ditinggalkan. Oleh
karena iu, apapun yang kita miliki sikapilah sewajarnya dan tidak berlebihan.
Kita memiliki kekayaan yang melimpah, kita hanya bisa memakainya dalam rentang
waktu tertentu , entah kekayaan itu yang
akan hilang dalam kehidupan kita ataupun justru kitalah yang akan meninggalkan
itu semua.
Kata demi kata itulah yang sangat menginspirasiku, disaat
kamarku dibobol maling 2 minggu yang lalu yang merampas, hmmm “merampas”
laptop, uang, serta hp dalam waktu sekejap membuatku tetap bersyukur kepada
Allah dengan hidupku sekarang, karena
pada saat itu aku tidak berada di tempat kejadian. Mungkin saja jika aku berada
di tempat kejadian, aku mungkin tidak sesehat sekarang karena truma dengan
kejadian itu, aku yakin ada sesuatu yang lebih baik yang direncanakan oleh
Allah untuk diriku.
Agar kita
terhindar dari ketakutan kehilangan yamg berlebihan terhadap segala yang
berwujud yang bersifat duniawi, maka kita pun harus meninggalkan kemelekatan
dan kepemilikan yang berlebihan. Penuhi jiwa kita denga rasa syukur dan ikhlas.
Apapun yang kita punyai, manfaatkan dan nikmati dengan bijak. Apapun yang
menimpa kita trima dengan ikhlas. Syukur dan ikhlas akan menjauhkan kita dari
takut kehilangan terhadap hal-hal yang bersifat dunia bahkan dengan syukur dan
ikhlas akan membuat kita menjadi berani dalam menghadapi apapun, sekalipun
dengan kematian.
“Sesungguhnya ketakutan yang harus dimiliki oleh manusia
adalah ketakutan akan kehilangan kesempatan untuk melakukan kebaikan, ketakutan
akan ketidakmampuan untuk melangkah fijalan kebenaran dan ketakutan kehilangan
hati nuraniyang berwelas asih”
Kamis, 27 September 2012
Refleksi
Tanggal 25 September 2012
Yang terjadi dalam kelas pada
saat itu adalah proses belajar mengajar , mata kuliah umum psikologi . Hari itu
ibu akan memberikan materi mengenai “Lingkup Pelajaran” rangkuman dari tugas
sasaran dan harapan kemarin. Tapi sebelum itu kita membahas dulu mengenai
“Maturity, Proses Pendewasaan” yaitu 15 perbedaan antara anak-anak dan orang
dewasa.
Saat itu juga ibu menceritakan
berbagai pengalaman dan kekuasaan Allah,
berbicara mangenai kesyukaran adanya dokter dan perawat pada saat beliau
sakit,beliau juga bercerita tentang banyaknya mahasiswa yang datang kepada
beliau sebagai pembimbing konseling yang
bercrita mngenai khidupan para mahasiswa yang telah berbuat kesalahan yang
besar yang menyembunyikan masalah
tersebut dari orang tuanya, membahas
mengenai tugas yang kemarin yang masih ada menggunakan sistem copy paste. Ibu
juga menyampaikan bahwa setiap sesuatu yang dilakukan harus diimbangi dengan
tanggung jawab yang besar. Dimana setiap tindakan yang dilakukan mempunyai
resiko dan konsekensi.
Yang terjadi pada diri saya
pada saat itu saya mencoba berdialog
dengan diri saya bahwa telah banyak kesalahan yang pernah saya perbuat selama
ini, dimana tugas saya sering kerjakan dengan menggunakan sistem copy paste
yang hanya saya sering cantumkan nama pemiliknya pada daftar pustaka dan
referensi saja
Hikmah yang saya petik pada
saat itu mengenai mahasiswa yang bercerita tentang kehidupan mereka dan
berbagai kesalahan yang mereka sembunyikan kepada orang tuanya, bahwa mereka
memang bisa menyembunyikan kesalahannya pada orang lain bahkan orang tuanya,
tapi Allah Maha Melihat, segala sesuatu yang kita lakukan tidak dapat
disembunyikan dari penglihatan-Nya . dan tentang kebiasaan yang copy paste,
tindakan kita sebenarnya sangat salah, setiap apa yang kita lakukan dan apa
yang kita ucapkan dari mulut kita harus diimbangi dengan tanggung jawab yang
sangat besar
Dan kedepannya saya akan
berusaha menjadi seseorang yang lebih
baik, menjadi seseorang yang bisa lebih bertanggung jawab dengan apa yang saya
keluarkan dari mulut saya, berguna bagi seseorang dan kalau bisa setiap nafas yang saya
hembuskan bisa berguna baik diri pribadi maupun bagi orang lain
Langganan:
Postingan (Atom)